Konversi Google Ads itu ibarat “gol” dalam sebuah pertandingan. Main bola tanpa ngejar gol jelas nggak ada artinya, sama halnya dengan pasang iklan Google Ads tanpa tau hasil akhirnya.
Banyak orang terjebak dan mikir kalau iklan mereka sukses cuma karena kliknya banyak. Padahal, kalau klik itu nggak berubah jadi tindakan berharga seperti pembelian, daftar form, atau telepon masuk, berarti iklan kamu cuma buang-buang budget.
Baca juga: Quality Score Google Ads: Rahasia Biar Iklan Nggak Bikin Kantong Bolong
Apa Itu Konversi Google Ads?
Singkatnya, konversi adalah tindakan yang dianggap penting buat bisnis kamu. Beda bisnis bisa beda jenis konversi.
Kalau kamu jualan online, konversinya bisa berupa transaksi pembelian. Kalau kamu punya bisnis jasa, konversinya bisa berupa pengisian form konsultasi atau klik tombol WhatsApp.
Banyak orang sering nyampurin antara klik dengan konversi. Padahal, klik itu baru langkah awal. Orang klik iklan → masuk ke website → tapi kalau nggak beli atau nggak isi form, itu bukan konversi.
Jadi, jangan terjebak dengan angka klik yang tinggi. Yang penting adalah hasil akhirnya: ada nggak tindakan nyata dari user?
Kenapa Konversi Google Ads Penting untuk Bisnis Kamu?
1. Mengukur Efektivitas Iklan
Bayangin kamu ngeluarin jutaan buat iklan, tapi nggak tau hasil akhirnya apa. Dengan tracking konversi, kamu bisa tahu iklan mana yang bener-bener ngasih keuntungan. Data ini jadi dasar buat ambil keputusan: lanjut, stop, atau ubah strategi.
Google menyebut bahwa alat ini memungkinkan kamu “mempelajari kata kunci, iklan, grup iklan, dan kampanye mana yang menghasilkan aktivitas pelanggan bernilai”, jadi kamu nggak cuma buang-buang uang tapi bisa optimasi secara pintar.
2. Meningkatkan Kepercayaan Data & ROI
Menetapkan nilai untuk tiap konversi membantu kamu nggak hanya menghitung ‘berapa banyak konversi’, tapi ‘berapa besar nilai yang dihasilkan’.
Google menyebut fungsi conversion values bisa ‘melacak dan mengoptimalkan ROI’ kampanye kamu — jadi kamu bisa tahu mana iklan yang benar-benar untung, bukan cuma banyak klik saja.
Jenis-Jenis Konversi Google Ads

Biar lebih jelas, ada beberapa tipe konversi yang bisa kamu tracking di Google Ads:
1. Website Actions
Jenis konversi yang paling umum dipakai adalah aksi di website, seperti pembelian produk, isi form pendaftaran, atau klik tombol tertentu (misalnya “Tambah ke Keranjang”).
Konversi ini penting banget buat e-commerce dan bisnis jasa karena jadi indikator langsung apakah traffic dari iklan beneran berubah jadi tindakan yang bernilai. Dengan melacaknya, kamu bisa tahu halaman mana yang paling efektif dan apa yang perlu dioptimasi.
2. Phone Calls
Untuk bisnis lokal atau jasa, panggilan telepon sering jadi konversi utama. Google Ads memungkinkan kamu melacak klik tombol “Telpon” di iklan atau di landing page.
Contohnya, klinik dokter gigi atau bengkel mobil mungkin lebih fokus pada berapa banyak orang yang menelpon buat booking daripada berapa banyak orang yang sekadar mampir ke website. Tracking ini membantu kamu mengukur nilai iklan yang tujuannya mendatangkan pelanggan lewat telepon.
3. App Installs / App Actions
Kalau kamu punya aplikasi, konversi bisa berupa download (app installs) atau tindakan di dalam aplikasi (app actions), misalnya login pertama, pembelian dalam aplikasi, atau pemakaian fitur tertentu.
Konversi jenis ini penting banget buat startup atau bisnis digital yang fokusnya membangun user base lewat aplikasi.
Dengan tracking ini, kamu bisa tahu apakah kampanye Google Ads benar-benar membantu pertumbuhan pengguna aplikasi kamu.
4. Offline Conversions
Nggak semua konversi terjadi online. Banyak bisnis, terutama UMKM atau retail, masih menutup transaksi secara offline, misalnya pembelian langsung di toko.
Google Ads punya fitur offline conversion import untuk memasukkan data penjualan manual ke sistem, biar tetap bisa dikaitkan dengan iklan yang diklik sebelumnya.
Misalnya, orang klik iklan kacamata → isi form → lalu beli langsung di optik. Dengan impor data ini, kamu tetap bisa mengukur nilai iklan dari transaksi offline.
5. Custom Goals
Setiap bisnis punya kebutuhan unik, makanya Google Ads kasih opsi bikin custom goals. Ini bisa berupa klik tombol WhatsApp, registrasi webinar, download katalog PDF, atau bahkan nonton video promosi sampai selesai.
Custom goals ini fleksibel karena bisa disesuaikan sama tujuan spesifik bisnismu. Jadi, kamu bisa benar-benar tracking hal-hal yang relevan, bukan cuma konversi standar yang mungkin kurang cocok dengan kebutuhanmu.
Cara Setting Konversi Google Ads
Kalau kamu baru, setting konversi mungkin keliatan ribet. Tapi sebenernya step-nya cukup jelas:
1. Login ke Google Ads → Tools & Settings → Conversions
Pertama, buka akun Google Ads kamu dan masuk ke menu Tools & Settings di pojok kanan atas. Dari situ, pilih opsi Conversions.
Bagian ini adalah pusat pengaturan semua jenis konversi yang mau kamu track, jadi kamu bisa mulai bikin data konversi baru sesuai kebutuhan bisnismu.
2. Klik + New Conversion Action → Pilih Jenis Konversi
Setelah masuk ke menu konversi, klik tombol + New Conversion Action. Di sini kamu harus menentukan jenis konversi yang mau dilacak, apakah dari website, aplikasi, telepon, atau import offline. Pemilihan jenis ini penting karena akan menentukan cara tracking dan cara pasang tag nantinya.
3. Isi Detail Konversi (Nama, Kategori, Value)
Langkah berikutnya, isi detail konversinya. Kamu bisa kasih nama biar gampang dikenali, pilih kategori sesuai tujuan (misalnya “pembelian” atau “form lead”), dan kalau perlu tambahkan nilai (value) untuk tiap konversi.
Dengan begitu, kamu bisa tahu bukan cuma jumlah konversi, tapi juga berapa besar nilai yang dihasilkan dari tiap tindakan.
4. Pasang Kode Tracking (Tag) di Website / Google Tag Manager
Setelah detail diisi, Google Ads akan kasih kode tracking (tag) khusus. Kode ini harus dipasang di halaman website yang relevan (misalnya halaman terima kasih setelah pembelian).
Kalau nggak mau ribet bongkar kode website, kamu bisa pakai Google Tag Manager yang jauh lebih praktis dan minim error.
5. Uji Coba → Pastikan Data Masuk
Langkah terakhir, lakukan uji coba. Coba klik iklan kamu sendiri lalu lakukan tindakan yang seharusnya dihitung sebagai konversi. Setelah itu, cek apakah data muncul di dashboard Google Ads. Kalau tracking berjalan dengan benar, kamu bisa yakin setiap tindakan pelanggan akan tercatat dengan baik.
Baca juga: Panduan Lengkap Memilih Bid Strategy yang Tepat untuk Google Ads
Strategi Optimasi Konversi Google Ads
Nah, setelah tracking jalan, sekarang waktunya optimasi. Ini beberapa cara biar iklan kamu nggak cuma banyak klik tapi juga banyak hasil:
1. Optimasi Copywriting Iklan
Copywriting iklan itu wajah pertama yang dilihat user. Kalau kalimatnya nggak nyambung sama yang mereka cari, iklan kamu bakal di-skip. Misalnya orang ketik “jasa SEO Surabaya”, tapi iklanmu muncul dengan headline “Jasa Iklan Google Ads Murah” — jelas nggak relevan.
Buatlah headline yang sesuai niat pencarian mereka, gunakan kata-kata yang spesifik, dan tambahkan manfaat langsung. Copywriting yang pas bikin orang bukan cuma klik, tapi juga lebih besar kemungkinan lanjut ke tindakan yang kamu inginkan.
2. Gunakan Keyword yang Tepat
Pemilihan keyword itu pondasi. Kalau terlalu luas pakai broad match, iklan kamu bisa muncul ke orang yang sama sekali nggak relevan.
Hasilnya? Klik banyak, tapi konversi minim. Coba mainkan phrase match atau exact match supaya targeting lebih spesifik ke audiens yang bener-bener butuh produk/jasa kamu. Dengan begitu, klik yang kamu bayar lebih berkualitas, karena datang dari orang dengan niat beli lebih tinggi.
3. Perbaiki Landing Page
Landing page adalah tempat user “mendarat” setelah klik iklan. Bayangin kalau user dikasih janji diskon 50% di iklan, tapi begitu masuk ke landing page nggak ada promonya.
Mereka pasti langsung cabut. Selain sesuai janji iklan, halaman juga harus cepat loading, mobile-friendly, dan punya CTA (Call To Action) jelas.
Studi Milliseconds Make Millions dari Google & Deloitte menemukan bahwa peningkatan 0,1 detik kecepatan situs mobile bisa meningkatkan konversi rata-rata 8,4% di retail dan 10,1% di travel.
4. Gunakan Strategi Bidding Berbasis Konversi
Kalau data konversi kamu sudah cukup, manfaatkan strategi bidding otomatis dari Google Ads seperti Target CPA (Cost Per Acquisition) atau Target ROAS (Return on Ad Spend). Kedua strategi ini akan bikin sistem otomatis menyesuaikan bid supaya kamu dapat hasil maksimal sesuai target.
Artinya, kamu nggak perlu lagi pusing pasang bid manual untuk tiap keyword, karena sistem akan menyesuaikan berdasarkan performa riil. Ini cocok banget kalau tujuanmu jelas: misalnya targetin biaya per konversi Rp50.000, atau ingin ROAS minimal 300%.
5. Lakukan A/B Testing
Jangan pernah puas dengan satu versi iklan. Kadang yang kita anggap “paling bagus” belum tentu performanya terbaik. Coba bikin beberapa versi iklan dengan headline berbeda, CTA yang bervariasi, atau bahkan desain banner yang lain untuk kampanye display.
Tes ini akan kasih insight iklan mana yang lebih disukai audiens dan menghasilkan konversi lebih tinggi. Dari situ kamu bisa scale up budget ke versi iklan yang paling efektif, sambil stop yang performanya buruk.
Cerita Singkat dari Customer yang saya Pegang
Salah satu portfolio yang bisa saya bagikan adalah kampanye Google Ads untuk Wrap Station, penyedia paint protection film dan vinyl sticker di Gading Serpong & Kelapa Gading. Sebelum beriklan, mereka kesulitan mendapatkan visibilitas online di tengah persaingan ketat.
Saya kemudian merancang strategi Google Ads dengan fokus pada penargetan lokal, optimasi kata kunci relevan, serta iklan dengan call-to-action jelas yang langsung terhubung ke WhatsApp.
Hasilnya cukup signifikan: total lebih dari 7.000 klik dengan biaya sekitar Rp 56 juta, termasuk 139 klik WA di Kelapa Gading dan 142 klik WA di Gading Serpong. Angka ini menunjukkan bahwa strategi yang tepat mampu menghasilkan konversi nyata dan memberikan dampak langsung pada bisnis mereka.
Simak detail cerita lengkapnya di sini: Portfolio dan Studi Kasus Jasa Google Ads untuk Wrap Station
Kesimpulan
Konversi Google Ads itu kunci buat tahu apakah iklan kamu bener-bener menghasilkan hasil nyata, bukan cuma klik doang.
Dengan tracking konversi, kamu bisa optimasi budget, pilih strategi bidding yang tepat, dan pastiin iklan jalan lebih efektif.
👉 Kalau kamu masih bingung cara setup atau optimasi konversi Google Ads biar iklan lebih efektif, yuk ngobrol bareng saya. Kita bisa cari strategi yang pas buat bisnis kamu. Hubungi saya sekarang atau kunjungi jasa google ads saya.
Seorang Digital Marketing Specialist berpengalaman sejak 2020, berfokus pada membantu bisnis dan UMKM berkembang melalui berbagai strategi pemasaran digital yang efektif dan efisien seperti pengoptimalan SEO, manajemen sosial media, pelaksanaan iklan digital (Meta Ads dan Google Ads), serta pembuatan Website yang dapat meningkatkan konversi.