Rahasia Meningkatkan Open Rate Email Marketing yang Jarang Diketahui – Pernahkah Anda merasa frustrasi karena email yang sudah dibuat dengan susah payah ternyata tidak dibuka oleh penerima? Saya pernah mengalaminya juga!
Saat pertama kali menjalankan kampanye email marketing, saya berpikir, “Yang penting email terkirim, nanti pasti ada yang buka.” Tapi ternyata tidak sesederhana itu. Open rate email saya saat itu hanya sekitar 10%, yang berarti dari 100 orang, hanya 10 yang membaca email saya.
Lalu, saya mulai bertanya-tanya: Apa yang salah? Kenapa orang tidak membuka email saya? Dari situ, saya mulai mencari tahu lebih dalam, melakukan eksperimen, dan akhirnya menemukan cara-cara ampuh yang berhasil meningkatkan open rate saya hingga 40% lebih tinggi.
Baca juga: Jenis Jenis Email Marketing yang Efektif untuk Bisnis Anda
Jika Anda juga menghadapi masalah ini, jangan khawatir. Saya akan membagikan strategi berbasis data yang sudah terbukti efektif. Mari kita mulai!
Kenapa Open Rate Email Marketing Itu Penting?

Sebelum masuk ke strategi, mari kita pahami dulu kenapa open rate email marketing itu sangat penting. Open rate bukan hanya sekadar angka, tapi indikator utama yang menunjukkan seberapa efektif email Anda dalam menarik perhatian audiens.
Kalau email tidak dibuka, maka pesan yang sudah Anda susun dengan baik, entah itu promosi, informasi penting, atau ajakan untuk bertindak, tidak akan pernah sampai ke penerima.
Menurut laporan terbaru dari Mailchimp, rata-rata open rate email marketing untuk semua industri adalah 35,63%. Jika open rate email Anda lebih rendah dari angka ini, berarti ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam strategi email marketing Anda.
Jadi, bagaimana cara memastikan email Anda tidak hanya sampai di inbox, tetapi juga dibuka dan dibaca oleh audiens Anda? Saya akan membagikan strategi yang sudah terbukti berhasil di bawah ini.
Cara Meningkatkan Open Rate Email Marketing

Berikut beberapa strategi efektif yang dapat Anda terapkan:
1. Kenali Target Audiens Anda
Dulu, saya sering mengirim email yang sama ke semua orang dalam daftar saya. Karena menurut saya, semakin banyak yang menerima, semakin banyak yang akan membaca. Ternyata saya salah besar.
Email yang tidak relevan akan diabaikan. Itu fakta. Jadi lakukan riset terhadap target audiens Anda dan kenali secara mendalam bagaimana kebiasaan mereka dalam membaca email. Semakin jelas dan spesifik target Audience Anda, akan membantu dalam menerapkan berbagai strategi setelahnya.
Bagaimana cara melakukan segmentasi?
- Berdasarkan minat → Jika Anda menjual produk digital, segmentasikan audiens berdasarkan apa yang mereka cari (misalnya: pemula, menengah, atau advanced).
- Berdasarkan interaksi sebelumnya → Kirim email yang berbeda untuk mereka yang sering membuka email dan yang jarang membuka.
- Berdasarkan lokasi atau demografi → Jika Anda memiliki audiens global, waktu pengiriman email bisa disesuaikan dengan zona waktu mereka.
Segmentasi ini memastikan bahwa setiap orang menerima email yang relevan dengan kebutuhan mereka.
2. Gunakan Subject Line dengan Struktur “Curiosity Gap”
Banyak orang tahu bahwa subject line adalah kunci utama open rate, tapi tahukah Anda bahwa ada teknik yang disebut Curiosity Gap?
Curiosity Gap adalah strategi di mana Anda membangun rasa penasaran pembaca, tapi tidak langsung memberikan jawabannya. Ini membuat mereka merasa perlu membuka email untuk mengetahui lebih lanjut.
Contoh subject line yang biasa:
✅ “Diskon 50% untuk Produk Favorit Anda”
Contoh subject line dengan Curiosity Gap:
🔥 “Cuma 1% Orang yang Berani Klik Email Ini, Kamu Salah Satunya?”
3. Kirim Diwaktu yang Tepat
Menentukan waktu pengiriman email yang tepat sangat penting untuk meningkatkan open rate dan efektivitas kampanye email Anda. Berdasarkan studi dari optinmonster.com , berikut adalah beberapa temuan terkait waktu terbaik untuk mengirim email:
- Pagi Hari (8-9 pagi): Beberapa studi menunjukkan bahwa mengirim email pada pukul 8 hingga 9 pagi dapat menghasilkan open rate yang tinggi.
- Siang Hari (1 siang): Mengirim email sekitar pukul 1 siang juga dapat meningkatkan peluang email Anda dibuka oleh penerima.
- Sore Hari (4-5 sore): Waktu lain yang efektif adalah antara pukul 4 hingga 5 sore, di mana penerima mungkin lebih responsif terhadap email yang masuk.
Namun, penting untuk dicatat bahwa efektivitas waktu pengiriman dapat bervariasi tergantung pada audiens target Anda. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan A/B testing dengan mengirim email pada berbagai waktu dan menganalisis hasilnya untuk menentukan waktu terbaik yang sesuai dengan audiens Anda.
4. Personalisasi Isi Email
Personalisasi dalam email marketing bukan sekadar formalitas, melainkan strategi yang bisa meningkatkan open rate. Saya pernah menerima email yang diawali dengan “Dear Customer,” dan jujur saja, saya langsung merasa bahwa email itu tidak relevan untuk saya.
Sekarang, coba bandingkan dengan email yang dimulai dengan, ” Hai Lisa, saya baru saja menemukan sesuatu yang bisa membantu kamu meningkatkan produktivitasmu hari ini!” Mana yang lebih menarik? Jelas yang kedua.
Menggunakan nama penerima hanyalah langkah awal. Anda bisa membawa personalisasi lebih jauh dengan menyesuaikan isi email berdasarkan minat audiens, menyebutkan interaksi terakhir mereka dengan bisnis Anda, atau bahkan menggunakan gaya bahasa yang lebih santai dan akrab.
Orang ingin merasa dihargai dan diperhatikan, bukan hanya sekadar angka dalam daftar email. Jika Anda bisa membuat mereka merasa spesial, mereka akan lebih cenderung membuka email Anda dan terlibat dengan isi pesannya.
5. Tambahkan “Preheader Text” yang Memancing Klik
Preheader text adalah teks kecil yang muncul setelah subject line di inbox email. Ini sering diabaikan oleh marketer, padahal bisa meningkatkan open rate!
Contoh preheader yang biasa:
❌ “Buka email ini untuk informasi selengkapnya.”
Contoh preheader yang menarik:
âś… “Kami punya kejutan eksklusif untuk Anda—jangan sampai ketinggalan!”
6. Gunakan Teknik FOMO (Fear of Missing Out)
Manusia secara alami takut kehilangan kesempatan emas. Inilah yang disebut dengan FOMO (Fear of Missing Out).
Gunakan kata-kata yang menciptakan urgensi dan eksklusivitas dalam subject line Anda, misalnya:
🔥 “Hanya 24 Jam! Diskon Spesial Ini Akan Segera Berakhir”
🔥 “Terbatas untuk 100 Orang Pertama, Cek Sekarang!”
7. Lakukan A/B Testing untuk Menemukan Formula Terbaik
Tidak ada strategi yang bisa langsung sempurna. Saya selalu melakukan A/B testing untuk menguji elemen-elemen berikut:
- Subject line → Mana yang lebih menarik?
- Waktu pengiriman → Pagi atau sore lebih efektif?
- Gaya copywriting → Lebih santai atau lebih profesional?
Dengan A/B testing, saya bisa terus mengoptimalkan strategi email marketing agar lebih efektif.
Kesimpulan
Meningkatkan open rate email marketing memang bukan sesuatu yang bisa dicapai dalam semalam, tetapi dengan menerapkan strategi yang tepat secara konsisten, Anda bisa melihat peningkatan yang signifikan.
Dengan terus melakukan A/B testing dan mengoptimalkan strategi berdasarkan data, Anda bisa mencapai open rate yang lebih tinggi dan memastikan bahwa setiap email yang dikirim benar-benar memberikan dampak pada bisnis Anda. 🚀
Seorang Digital Marketing Specialist berpengalaman sejak 2020, berfokus pada membantu bisnis dan UMKM berkembang melalui berbagai strategi pemasaran digital yang efektif dan efisien seperti pengoptimalan SEO, manajemen sosial media, pelaksanaan iklan digital (Meta Ads dan Google Ads), serta pembuatan Website yang dapat meningkatkan konversi.