Kelebihan dan kekurangan Facebook sering jadi bahan diskusi di kalangan pelaku bisnis digital. Banyak yang bertanya, “Facebook masih layak dipakai buat promosi nggak sih?” atau “Kayaknya sekarang lebih ramai TikTok dan Instagram deh.” Kalau kamu punya pertanyaan serupa, kamu nggak sendiri.
Di artikel ini, saya bakal bahas secara santai tapi tuntas—dari sisi bisnis dan marketing. Kita bakal kupas apa aja keunggulan Facebook, kelemahannya, dan di situasi seperti apa platform ini masih bisa jadi senjata yang efektif buat promosi bisnismu.
Baca juga: Cara Jualan di Facebook Marketplace yang Efektif untuk UMKM dan Pebisnis Online
Masih Banyak yang Pakai Facebook, Tapi…
Meskipun sering dianggap “platform orang tua”, Facebook masih punya basis pengguna yang besar dan aktif. Data dari DataReportal menunjukkan bahwa Facebook tetap jadi salah satu platform dengan jumlah pengguna terbanyak di Indonesia maupun dunia. Bahkan untuk iklan, jangkauan Facebook Ads bisa mencapai lebih dari 2 miliar orang secara global.
Yang perlu kamu tahu, pengguna Facebook saat ini didominasi oleh usia 25 tahun ke atas—terutama mereka yang sudah bekerja, punya keluarga, atau sedang membangun usaha. Artinya, kalau kamu punya produk atau jasa yang cocok untuk segmen ini, Facebook masih sangat relevan.
Kelebihan Facebook untuk Bisnis
1. Basis Pengguna Masih Luas dan Loyal
Facebook adalah salah satu platform media sosial tertua, dan itu bukan kelemahan. Justru banyak pengguna yang sudah nyaman, punya banyak koneksi, dan aktif di grup atau komunitas tertentu. Segmentasi pengguna Facebook cenderung lebih “matang” secara usia dan finansial.
Kalau produkmu menyasar segmen 30-an ke atas, Facebook bisa jadi channel yang powerful.
2. Fitur Komunitas dan Grup Masih Kuat
Facebook bukan cuma soal timeline. Banyak bisnis yang membangun komunitas pelanggan lewat fitur Facebook Groups. Misalnya:
- Komunitas reseller atau dropshipper
- Grup edukasi (kursus, parenting, kesehatan, dll.)
- Klub pelanggan loyal (pengguna skincare, pembaca buku, dll.)
Grup semacam ini bisa jadi “ladang emas” untuk interaksi, edukasi, dan bahkan konversi penjualan.
3. Facebook Ads Masih Salah Satu yang Terkuat
Meta (perusahaan induk Facebook) menyediakan fitur iklan dengan targeting yang sangat detail:
- Demografi (usia, gender, lokasi)
- Interest dan behavior
- Custom audience (berdasarkan interaksi sebelumnya)
- Lookalike audience (mirip dengan pelanggan idealmu)
Dengan iklan yang dirancang baik, Facebook Ads bisa kasih hasil maksimal bahkan dengan budget kecil. Menurut HubSpot, Facebook masih jadi salah satu platform terbaik untuk ROI (Return on Investment) di berbagai sektor bisnis.
4. Terintegrasi dengan Instagram & WhatsApp
Kalau kamu pakai Facebook Ads, kamu bisa sekaligus menjangkau pengguna Instagram dan WhatsApp. Ini mempermudah banget, karena kamu cukup kelola semua dari satu dashboard: Meta Ads Manager.
Buat bisnis kecil dan UMKM yang ingin hemat waktu & tenaga, integrasi ini jelas jadi kelebihan besar.
Baca juga: Cara Menggunakan Meta Ads untuk Iklan yang Efektif dan Menguntungkan
5. Konten Edukasi dan Panjang Masih Relevan
Tidak seperti TikTok yang serba cepat, Facebook masih mendukung konten panjang—baik tulisan, carousel, maupun video berdurasi lebih dari 1 menit.
Kalau kamu jual produk yang butuh penjelasan atau edukasi mendalam (seperti jasa konsultasi, edukasi, atau produk investasi), Facebook sangat mendukung tipe konten seperti itu.
Kekurangan Facebook untuk Bisnis
1. Engagement Organik Cenderung Rendah
Fakta yang nggak bisa dibantah: reach organik Facebook makin turun dari tahun ke tahun. Tanpa iklan atau interaksi intensif, kemungkinan postinganmu “tenggelam” itu besar banget.
Rata-rata engagement rate Facebook sekarang jauh lebih kecil dibanding Instagram atau TikTok. Maka dari itu, banyak bisnis yang harus menyisihkan budget iklan untuk bisa tetap relevan di platform ini.
2. Kurang Efektif untuk Target Anak Muda
Kalau kamu jual produk buat Gen Z (remaja atau early 20s), Facebook bukan tempat terbaik. Generasi muda lebih aktif di TikTok dan Instagram, yang menawarkan pengalaman visual lebih menarik dan tren yang cepat berubah.
3. Tampilan Iklan Bisa Terlihat “Kuno”
Kalau kamu nggak update gaya visual konten, bisa-bisa iklan kamu terlihat membosankan atau bahkan terkesan spam. Facebook memang butuh treatment visual yang kuat—karena pengguna cepat banget scroll kalau tampilannya kurang menarik.
4. Mudah Boncos Kalau Nggak Paham Strategi
Banyak pelaku bisnis yang “asal boost” postingan tanpa tahu cara kerja targeting, pixel, atau copywriting yang bagus. Akibatnya? Budget iklan cepat habis, tapi hasilnya minim.
Makanya, penting banget punya strategi yang matang atau kerja sama dengan digital marketing specialist biar iklannya nggak cuma numpang lewat.
5. Algoritma Sering Berubah
Facebook nggak pernah transparan soal bagaimana mereka menampilkan konten di feed pengguna. Perubahan algoritma bisa mempengaruhi performa organik maupun iklan. Kalau kamu nggak update info terbaru, bisa ketinggalan tren atau salah strategi.
Jadi… Masih Worth It Nggak?
Jawabannya: tergantung bisnismu.
Facebook masih sangat powerful kalau kamu:
- Menargetkan audiens usia 25–50 tahun
- Punya produk atau layanan yang butuh edukasi
- Ingin bangun komunitas loyal
- Siap iklan dengan strategi matang
Tapi kalau targetmu adalah remaja Gen Z, produk viral kekinian, atau kamu hanya ingin main organik tanpa iklan—platform lain seperti TikTok atau IG bisa jadi lebih cocok.
Checklist: Cocokkah Facebook Buat Bisnismu?
Coba jawab pertanyaan ini:
Pertanyaan | Jawaban |
---|---|
Apakah audiens utamamu usia 25 tahun ke atas? | Ya / Tidak |
Apakah produk/layananmu butuh edukasi, bukan sekadar visual cepat? | Ya / Tidak |
Apakah kamu ingin membangun komunitas (reseller, loyal customer, dll)? | Ya / Tidak |
Apakah kamu bersedia menyisihkan budget iklan (meski kecil)? | Ya / Tidak |
Kalau kamu jawab “Ya” di minimal 3 dari 4, Facebook masih worth it banget untuk kamu coba.
Tips Maksimalkan Facebook Buat Bisnismu
- Gabungkan Iklan dan Grup: Buat grup komunitas aktif untuk edukasi atau reseller, dan support dengan iklan untuk menjangkau audiens baru.
- Gunakan Retargeting: Pasang pixel di website, lalu retarget orang yang sudah klik atau interaksi sebelumnya.
- Uji Format Konten: Coba berbagai format: video pendek, carousel, reels, hingga live. Lihat mana yang performa terbaik.
- Update Visual dan Copywriting: Gunakan gaya visual yang fresh dan copywriting yang relatable buat target audiensmu.
Penutup: Facebook Bukan Mati, Tapi Harus Dijalankan dengan Cerdas
itulah tadi kelebihan dan kekurangna dari facebook. Dari penjelasan di atas kita bisa ngerti bahwa Facebook bukan platform yang “mati”. Yang mati itu strategi yang asal-asalan. Dengan pendekatan yang tepat—dan strategi yang sesuai karakter bisnismu—Facebook masih bisa jadi alat marketing yang powerful banget.
Kalau kamu capek harus mikirin semuanya sendiri, kenapa nggak fokus ke bisnisnya… dan serahin urusan sosial media ke saya?
👉 Saya bantu kelola sosial media kamu: dari strategi, konten mingguan, sampai laporan performa—semua bisa kamu tinggal pantau aja. Kunjungi jasa kelola sosmed saya atau bisa langsung hubungi saya sekarang!
Seorang Digital Marketing Specialist berpengalaman sejak 2020, berfokus pada membantu bisnis dan UMKM berkembang melalui berbagai strategi pemasaran digital yang efektif dan efisien seperti pengoptimalan SEO, manajemen sosial media, pelaksanaan iklan digital (Meta Ads dan Google Ads), serta pembuatan Website yang dapat meningkatkan konversi.